Langsung ke konten utama

Ekspresi Diri Selaras Alam


Ekspresi Diri Selaras Alam

Jati diri merupakan sesuatu hal inti yang ada di dalam diri seseorang. Bisa dikatakan bahwa jati diri adalah tentang kita dengan berbagai proses-proses yang dilalui oleh seseorang. Arti jati diri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu ciri-ciri, gambaran, atau keadaan khusus seseorang atau suatu benda. Namun, bisa pula diartikan sebagai identitas, inti, jiwa, dan semangat seseorang. Dengan kata lain, jati diri merupakan suatu hal yang ada di dalam diri manusia meliputi karakter, sifat, watak, dan kepribadian. Sebagian orang berpendapat, arti jati diri merupakan manifestasi ideologi hidup seseorang. Sifat jati diri dapat muncul sejak kecil dan bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan tempat seseorang dibesarkan. (kumparan, 2021)

Jati diri juga tidak luput dengan Emosi seseorang dalam dirinya. Emosi dalam psikologi adalah pola reaksi kompleks yang melibatkan pengalaman, perilaku, dan fisiologis, yang digunakan untuk menangani masalah atau peristiwa penting yang dialami individu. (Nanda, 2021) Emosi juga berakibat pada faktor pemikiran seseorang dengan keenam jenis emosi yang spesifik seperti, marah, sedih, menangis, bahagia, jijik, senang, dan takut.

Emosi kita ambil alih menjadi sesuatu perasaan dan pikiran yang khas dan emosi sangat penting bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan emosi, membantu kita dalam memberikan makna dalam setiap peristiwa yang dialami. Emosi juga berperan dalam menganalisis situasi dilingkungan sosial. Pahamnya emosi akan menghasilkan output yang positif seperti halnya, menghindari bahaya dan baik dalam melakukan respon untuk mempertahankan diri seperti meminta bantuan dari seseorang. Dari Emosi, seseorang dapat mendapatkan petunjuk seperti apa konsep jati dirinya.

Selain dari mengetahui emosi diri, Seseorang yang mengenali dirinya pasti juga mengenali harapan-harapan, perasaan, dan tindakan-tindakannya dalam sebuah hubungan pertemanan. Namun bukan dari sisi hubungan pertemanan saja yang dapat dilihat. ada beberapa dari sebagian besar orang, kekuatan atau kelebihan mereka kerap bersinggungan dengan apa yang mereka sukai. Di sisi lain, kelemahan mereka pun biasanya bersinggungan dengan apa yang tidak mereka sukai. Ada juga dengan mengakatan bahwa berdasarkan pada rata-rata segala kemungkinan yang ada hubungan tidak terlepas dari komunikasi dan pengaruh orangorang terdekat.(Griffin, t.thn.)

Mungkin dengan cara seperti ini yang akan menjadi solusi untuk mengekspresikan dirinya dalam mencari jati diri. Lalu bagaimana jika kita ikatan jati diri ini dengan alam dalam mengekspresikan diri? Mungkin dengan kita dekat dan selaras dengan alam dapat membantu kita dalam menemukan jati diri seseorang.

Alam merupakan bagian bumi yang menjadi satu-satunya planet yang dapat mendukung kehidupan. Semua orang percaya bahwa alam adalah guru bagi manusia dan kita memahami hal besar maupun kecil yang ada di alam ini dan alam memberikan banyak manfaat kepada manusia salah satunya dalam menemukan jati dirinya. Hubungan manusia dengan alam adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sebagai satu kesatuan, semua hal tersebut saling berkaitan dan bersifat fungsional. Alam sebagai satu kesatuan sistem yang utuh merupakan kolektivitas dari serangkaian subsistem yang saling berhubungan, bergantung, dan fungsional satu sama lain. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya, dalam hal ini sungai dan bantarannya. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup, yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. (odum, 1971)

Manusia hidup dengan baik di bumi karena alam menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan. Manusia sangatlah bergantung pada alam, sehingga manusia harus hidup selaras dengan alam agar tetap sehat. Hidup selaras dengan alam menciptakan gaya hidup sehat yang membentuk lingkungan sehat dan menjauhkan manusia dari penyakit serta stres yang berlebihan. (Kompas, 2021) Alam memiliki ikatan dengan jiwa seseorang karena kehidupan manusia bergantung kepada alam dan sekitarnya. Ekspresi, Emosi, dan jiwa seseorang sangat berkaitan dengan lingkungan alam sekitarnya. Alam semesta mendorong manusia untuk menyelidiki fenomena alam. Dengan seseorang yang menyelidiki fenomena alam, manusia juga dapat melihat dari sisi pemahaman dan perspektif manusia dalam mengekspresikan diri.

Seperi halnya dalam film “Wild” merupakan film drama petualangan yang menceritakan tentang seseorang wanita yang merasa ada di titik terendah dalam hidupnya hingga akhirnya ia memutuskan untuk melakukan pendakian demi mencari waktu melakukan refleksi diri. Dengan berbagai tantangan yang ditemuinya sepanjang perjalanan hingga akhirnya dia menemukan jati dirinya dan menemukan segala kesalahan yang pernah dilakukannya. Dari film mengambil pelajaran dari kisah tersebut bahwa melarikan diri dan merefleksi bersama alam untuk mencari seperti apa ekspresi dalam jati dirinya.

Dari film tersebut kita dapat mempelajari arti sesungguhnya dalam diri kita dan bagaimana cara mengatasi fenomena-fenomena yang terjadi di alam dan diri kita sendiri. selaras dengan alam bisa dimaknai sebagai terjalinnya kehidupan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan alam. Jadi hidup tidak selaras dengan alam dapat diartikan kehidupan yang tidak harmonis antara manusia dengan lingkungan alam sekitar. (kompas, 2021) Lalu bagaimana cara kita menemukan jati diri dalam berekspresi? Kita bisa ambil implementasi dari alam yang berkaitan dengan jiwa dan emosi seseorang atau dengan mengartikan diri bersama dengan alam. Kita dapat memberikan contoh realisasi mudah dalam mengekspresikan jati diri melewati alam.

Seperti contohnya, seseorang sedang mendaki gunung melintasi puluhan kilometer jalanan setapak naik turun curam dengan membawa tas besar berisikan barang-barang yang diperlukan selama mendaki, seperti pakaian dan makanan minuman secukupnya. Selama perjalanan dia akan merasakan betapa menantangnya perjalanan yang dilaluinya untuk mencapai puncak pendakian dan melintasi beberapa pos-pos menjadi saksi bahwa telah berhasil melewati perjalanan pendakian. Selama pendakian dia merasakan rasa emosional yang luar biasa dalam dirinya selama melintasi berbagai tantangan selama pendakiannya. Inilah yang menjadi petunjuk bagi seseorang mencari jati dirinya dengan mengekspresikan melakukan kegiatan yang fenomenal dalam dirinya. Mempelajari semua yang dilakukan pendaki memberikan rasa yang seakan-akan keluar dari dirinya, ini merupakan salah satu solutif yang baik dilakukan oleh seseorang untuk mengekspresikan karakternya dalam jati dirinya.

Contoh lain yang menyelaraskan dengan alam adalah berjalan melambai menyusuri pantai. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa liburan ke pantai diyakini ampuh untuk mengurangi depresi, meningkatkan kreativitas, dan mengembalikan kesehatan mental. Tidak akan ada yang bisa menolak pesona pantai dengan aroma air laut segar dan gemeresik daun kelapa yang bertiup. Pantai menjadi destinasi wisata yang memiliki keunikan tersendiri di mata orang-orang. Pantai kerap dikenal sebagai salah satu ciptaan Tuhan paling indah yang menjadi pembatas antara darat dan laut. Pantai dengan pasir putihnya memiliki keindahan yang luar biasa. Destinasi wisata yang satu ini menawarkan keindahan laut lepas yang tak berujung didampingi hamparan pasir putih berwarna kontras dengan air laut. Keindahannya yang luar biasa membuat banyak orang memilih pantai sebagai destinasi wisata favorit. Hamparan pasir yang membentang luas dapat digunakan sebagai latar belakang untuk berfoto ria menghasilkan gambar cantik. (Fadila, 2021)

Dari berlibur dipantai dengan refleksi diri menenangkan dan menciptakan ekpresi bagaimana cari mencari jati diri lebih mudah dilakukan. Elemen fisik dari pantai menjadi salah satu alasan mengapa pantai sangat mudah untuk menjadi tempat merefleksikan diri dan mencari jati diri seseorang. Pantai dianggap sebagai tempat yang melibatkan tiga unsur pokok, yakni manusia sebagai subjek pelaku, tempat sebagai objek tujuan, dan waktu untu melakukan aktivitas.

Seperti itulah perspektif saya mengenai “menemukan jati diri dalam berekspresi”. Menemukan jati diri dalam berekspresi dengan hidup sejalan atau selaras dengan alam memang menantang dan menyenangkan di proses-prosesnya dalam mencari jati diri. Mengekspresikan dari segal bentuk emosi yang ada dalam seseorang memanglah tidak mudah, tapi belajar untuk menyelaraskan ekspresi dan jati diri seseorang terhadap alam itulah yang dibutuhkan kita semua. Oleh karena itu, mari kita menyelaraskan emosi dan jiwa kita sejalan dengan alam bagai pohon yang tumbuh karena dukungan air dan lingkungannya untuk tumbuh. Alam menyadarkan kita untuk selalu tetap hidup meskipun banyak rintangan yang harus dihadapi seseorang baik dirugikan maupun berbagai parasit yang menghinggapi kehidupan kita.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Recognize the Reason Behind the Delay

"Delay" is not Necessarily Wrong?          Postponing tasks can be challenging, especially when it comes to studying, school assignments, projects, or time-sensitive matters. However, procrastination does not necessarily indicate a bad habit or lack of discipline. In my opinion, there are several positive impacts of delaying in certain situations, which is why procrastination can sometimes be a better choice than rushing.      For instance, when we receive a task from a teacher and are given additional time to complete it, it tends to challenge us and eventually helps us overcome laziness and lack of motivation. The additional time provided allows us to rethink and enhance our creativity in approaching the task. Procrastination can assist individuals in improving the quality of their output, enabling them to find better ways to tackle the task at hand.      Similarly, let's take a look at the renowned painting of the Mona Lisa...

My Peaceful Voice

  Caught by the eye , large banners are prominently displayed in every corner of the city. The banners read, "Smart people always choose number one," and the writings on the banners carry implied meanings, such as "Candidate Number 2 is worthy of being the President." All these posters are highly partisan, but there are a few that seem to be neutral among the other posters hanging on every street lamp, with the words, "Let's Make the 2024 Election Safe, Peaceful, and Calm." I believe those neutral posters belong to the Election Committee. So, this is the trending topic in society right now—Politics and the Democratic Party. It left me momentarily speechless until someone startled me. It was a little child next to me, daring to voice their opinion on who deserves to be the president in this country. I was taken aback. Wait, how can this little child be involved in politics? Isn't the world of politics and democracy a sensitive context? I also fe...